The Change-Up
Apa yang terjadi jika “doa tidak serius” anda dan teman anda tentang keinginan bertukar tubuh menjadi kenyataan? Yah, everything will gonna be messed up dude!
Film produksi Universal Pictures in association with Relativity Media ini mengisahkan tentang keanehan yang terjadi secara mistis kepada 2 orang Lelaki Mitch Planko (Ryan Reynolds) dan Dave Lockwood (Jason Bateman) di suatu malam. Keduanya sudah bersahabat bahkan sejak mereka masih di elementary school.
Persahabatan keduanya berlanjut hingga keduanya dewasa dengan kehidupan dan karakter mereka yang sangat bertolak belakang. Mitch si bujang yang hidup di sebuah apartemen sederhana dengan carut marut isinya dan pekerjaannya yang bahkan Dave tak pernah tahu yaitu sebagai Bintang Lorno! Yep Lorno bukan Porno. Sedangkan Dave, the smart and married man dengan kemapanan hidupnya termasuk diantaranya adalah prestasi dan intelegensinya sebagai lulusan S3 hukum di sebuah well known American university, his “hot wife” (Mitch said that, not me ‘coz she’s not hot, just “Bumpy) , 3 orang anak dengan 1 pasang anak kembar beda kelamin yang “Wild”, dan pekerjaannya dikantor yang menuntut dia Push so hard sebagai “mediator” antar perusahaan dengan hiburan seekor “hot-chic secretary” (I said it!) bernama Sabrina McArdle (Olivia Wilde). Well, bisa dibayangkan kegilaan apa yang terjadi diantara mereka.
Disutradarai oleh david dobkin, film dengan karakter tokoh utama yang saling bertentangan ini memunculkan kelucuan demi kelucuan yang terjadi pada kedua tokoh tersebut. Ide cerita dari film ini bukanlah hal baru mengingat ide itu sudah pernah dipakai sebelumnya oleh film Hollywood entitled “The boy girl thing”. Bedanya, pada film “the boy girl thing” pertukaran tubuh terjadi antara laki-laki dan perempuan sedangkan dalam film ini those awkward things terjadi antara laki-laki dan laki-laki.
Pesan moral yang bisa didapat dari file mini cukup cassic dan tidak jauh beda dengan film bertama sama sebelumnya, yaitu bahwa bersyukurlah dengan apa yang kau dapat dalam kehidupanmu sekarang. Yap, sering sekali jika kita melihat kehidupan orang lain yang notabene terlihat “lebih sukses” menurut mata kita, kita merasa kita akan bahagia jika kita berada pada posisi orang tersebut dan efeknya kita jadi merasa hidup yang kita jalani ini “sucks”. Ah, kiranya hal itu membuat saya teringat sebuah ungkapan yang sekarang menjadi salah satu jargon dari produk rokok di negri ini “rumput tetangga selalu tampak lebih hijau” *bener ga?.
Terlepas dari adanya pesan moral diatas, film ini menyuguhkan beberapa adegan yang di “Rate” untuk 18+ dan kemungkinan akan disensor jika film ini akhirnya tayang di Indonesia (karena menurut beberapa orang disini “ini film ga bermoral” *kalo gitu pas adegan di skip aja pak, lagian cuma dikit kok, tapi ya tetep dosa sih…Astaghfirullah, Astaghfirullah…klik kanan -> shift+delete -> yes)
Komentar
Posting Komentar