helping tool or lazy tool

well, tulisan ini terinspirasi saat aku sedang di warnet dan secara ga sengaja saat aku mau ngopy download-an letto-cinta bersabarlah. yah saat itu secara tak sengaja ku lihat sebuah file yang memiliki nama yang sangat familiar bagiku selama 3 tahun ini,secara nama mantan gitu. bagi temen2 pembaca yang udah mbaca postingan ku yang berjudul "catatan romadhn 2011" pasti tau lah gimana ceritanya cz bakal puanjang lagi kalo aku mesti mem-paste ulang di postingan ini yang ujung2nya waktu mbaca malah buat "nah loh ini lagi".

ok, back to the topic guys, well stelah aku memutuskan untuk menuruti insting penasaranku yang ga ada hubungannya sama arwah penasaran yang dulu sering banget aku lihat, ternyata file berjudul "putri" tersebut adalah file Ms.word yang dari bahasa tulisannya kemungkinan besar bahasa anak sma, dan hal itu diperkuat lagi dengan sebuah nama dan keterangan kelas/no. absen dalam tulisan tersebut.

tulisan dalam file itu terbagi menjadi 2, bahasa indonesia dan bahasa inggris. well, dan berdasarkan pengalaman saya, tulisan bahasa indonesia tersebut adaah tulisan dia pribadi yang dengan menggunakan fasilitas google translate kemudian hal tersebut disulap menjadi tulisan berbahasa inggris. dalam hati saya berujar "aduh, brarti guru itu suatu saat bisa/bakalan useless juga ya,,,ga laku donk gue,,". namun sekejap saya bergumam, "oke, ingat niat awal,,ingat niat awal,,ingat niat awal", niat awal disini adalah niat awal saya bersekolah,berusaha dan menjalani profesi sebagai guru. saat saya akhirnya kembali ingat pada niat awal saya... 1 kata terucap..
MIRIS

yap, sangat miris banget liat anak sma yang ngerjain tugas bahasa inggrisnya pake google translate.. dan apapun alasannya saya bener2 ga terima n ga abis pikir...
why? the reason about that opinion are:
  1. mereka udah dengan terang terangan nyia-nyiain potensi mereka buat "berpikir" yang secara ga langsung kebiasaan "berpikir" itu ngelatih mereka, toh dalam belajar suatu kesalahan dan kekeliruan itu hampir merupakan sebuah keniscayaan. ga ada noda ga belajar jek! *tapi emang bukan berarti mesti buat noda kalo belajar, cape tau nyucinya.
  2. mereka udah ngebiarin dan mbiasain diri bersikap instant! hidup ini effort mamen!! effort! bukan copy-paste-kumpulin-"sing penting yaopo carane ga remidi". sikap instant yang bahkan lebih berbahaya dari kandungan MSG dan parafin pada mi instant itu mbikin kita jadi males! males sembarangane.
well, memang untuk antisipasi dalam terjadinya 2 hal yang saya sebutkan diatas perlu juga peran dari guru dan ortu ddalam ngelakuin guiding dan also motivate them lah.
terutama guru, mereka harus mampu menanamkan pada pelajar2 disekitarnya bahwa hidup ini ga melulu result, tapi effort. dengan kata lain sebagai guru harus bisa menunjukkan ato bahkan memberi penghargaan lah buat usaha muridnya..ga prlu berupa barang... 

pujian yang tulus 
dengan niatan yang tulus 
kan tersampaikan 
sebagai sebuah penghargaan 
yang lebih berarti
dari arti itu sendiri.

 "pemberian pujian yang diselingi 1 kalimat pemacu semangat pada siswa yang mendapat kenaikan nilai walau cuma 3 poin dari ulangan/pekerjaan sebelumnya, adalah suatu pengharagan yang akan berkesan dan membangun" (rezza, 2011-inspired by "i'm not stupid 2").

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menata hati itu...

" ___________ "

Saat aku mulai sadar betapa beruntungnya aku memiliki kalian.