Saat aku mulai sadar betapa beruntungnya aku memiliki kalian.

Banyak orang bilang ramadhan dan lebaran adalah 2 hal yang membawa berkah bagi mereka yang merayakannya. Ramadhan adalah bulan “training” dan lebaran adalah waktunya “improvement”. Dan sungguh sejujur-jujurnya baru ramadhan kemarin aku bener2 ngerasain kalo eksistensi pendapat tersebut itu riil banget. Sebelum berjumpa dengan ramadhan kemarin, aku adalah orang biasa, dan sampai sekarangpun aku masih tetep orang biasa. Namun ada something yang bener2 jadi salah satu titik balik dalam hidupku.

Selama 3 tahun (hampir 4 tahun) belakangan ini aku pacaran sama cewek yang sampe2 temen2 pada heran, bahkan orang tua ku dan keluarga besarku sekalipun sampe heran kenapa ku bisa bela belain dia sampe sebegitu gilanya. Yah, memang sebelum-sebelumnya aku emang tipe cowok yang ga pernah serius dalam njalin hubungan, asal aku suka-tembak-ga suka-bikin gara2-diputusin. Yup, aku ga pernah mutusin, tapi ya gitu, aku bikin gara gara biar di putusin. :P

Dan hingga akhirnya mendekati romadhon 2011 hubungan yang emang sejak januari udah cukup “fragile” ini mulai mencapai klimaks untuk menuju sebuah “collapse”. Sudah lama aku nduga kalo dia ada something behind yang aku ga tau hingga hari sabtu kalau ga salah hari ke 18 romadhon (agak lupa aku tepatnya) dia sms aku dan bilang bahwa there is someone else that win her heart (bener ga kalimatnya). Hal itu bener2 mengagetkan ku walaupun sebelumnya aku udah ada feeling seperti itu. Sangat kaget sampe2 aku harus meng-cancel semua acaaku pada hari itu dan hari setelahnya biar aku bisa nenangin diri. Secara, selama 3 tahun 11 bulan aku pacaran I give everything I can, I give everything I have to make her happy and smile at me. Dan bahkan aku berencana buat ngajak dia buat berstatus “engaged” setelah liat respon postif dari dia dan keluarganya selama 3 tahun ini.

Perlu diketahui bahwa sejak dulu aku anak yang ga deket sama ortu dan keluarga. Aku terlalu egois dan gengsi buat curhat dan minta nasehat sama ortu. Bahkan ada salah satu sahabat yang bilang kalo aku kayak ga nganggep mereka ortu. Dan disaat aq down seperti itu, saat bahkan setelah aku curhat sama sahabatku pun masih tetep ada yang ngganjel, saat itulah ortu mulai masuk. Mereka masuk dan “menenangkan”. Yah, dan saya tenang.

Jika dipikir kembali, sebenernya nasehat2 mereka biasa aja. Mereka nasehati aku tentang bagaimana seharusnya menyikapi hubungan dengan sesama manusia baik itu dalam konflik maupun enggak, dan menyambungkan hal2 tersebut dengan beberapa petuah religius yang sangat wajar bagiku karena memang dasar agama keluargaku sangat kuat, Cuma emang aku anak yang paling rebel, yang tertua dan yang ter-rebel. Namun sungguh aku ga tau kenapa saat itu aku bener2 merasa seolah2 ada yang merangkul aku dari depan dan belakang dan berusaha hold me buat stand up (#akuLelakimellow). Mungkin kedengarannya lebai, tapi sungguh itu yang tak rasain. Support mereka yang sederhana dan hanya dengan kata kata serta wajah mereka yang dengan muka teduh dan prihatin atas masalahku,,buat aku ngerasa cukup. Dan sambil nangis didepan mereka aku mikir “aku dari kemarin2 kemana aja? Padahal dirumah ni ada orang yang cintanya dan sayangnya padaku lebih dari setengah mati”. Dan saat itu aku ga nangisi kehilanganku atas pacarku(mantan pacar red.), aku nangis karena aku bersyukur jadi anak mereka berdua. Dan saat itu aku janji bakal bikin mereka seneng, aku akan nurut. Dan janji itu sangat cukup buat aku berdiri sendiri sampe sekarang. Cukup menjadi satu satunya alasan yang jadi motivasi ku. cukup

Kini, aku bener2 berubah dari sebelum2nya, dan aku seneng akan perubahan ini. Time heals the wound. Walopun terkadang masih inget akan kehilangan ku tapi aku hepi. Perubahanku ini bahkan bikin temen2 1 kos pada shock semua. Secara aku dulu orangnya jarang buanget sholat, bahkan aku bener2 gelap dulu. Minum2, mbengkakin duit spp, bahkan aku sa,pe ngoleksi filem2 dewasa dan jadi distributornya ke temen2 kosku. Dan mereka bener2 shock liat perubahanku. Lebih shock lagi saat mereka kuajak makan keluar dan aku traktir yang waktu sampe di warung makan mereka Tanya “traktiran dalam rangka apa ni?” dan kujawab “traktiran dalam rangka aku udah putus dan siap buat memulai sesuatu yang bener2 baru”. Yah, aku siap memulai sesuatu yang baru. Termasuk kembali merawat skripsiku yang telah kutelantarkan selama 3 bulan dan mencari segala macam side job buat aku survive dan nabung.

Dan perubahan yang relati terjadi sekejap itu semua bukannya tanpa cobaan dan halangan. Buanyak banget. Termasuk dari temen kosku yang pamerin filem2 dewasa terbarunya, teman geng ku yang ngajakin “drunken master” ini (julukan saya, cz emang selalu aku yang bertahan paling lama…hehehe) buat kembali berpesta dengan segala macam kelezatan minuman yang tersedia yang anehnya justru emang sebuah tradisi kita lakukan setiap setelah romadhon dengan “pesta kebebasan”. Dan sungguh aku bener2 pengen mengulangi lagi semua itu. Tapi ga tau kenapa saat aku mau sms mereka dan bilang aku mau ikut, terbayang wajah bapak-ibu dirumah. Dan yang terketik di layar E51 ku dan kukirim ke mereka adalah “sorry bro, ga bisa”.

Walopun begitu, aku tetep jaga silaturahim ku dengan mereka. Gimanapun mereka udah sering bantu aku dulu. Dan akupun ga ada masalah sampe sekarang. Aku tetep bisa bantu2 n kumpul2 sama mereka, tapi aku juga tetep bisa njaga buat ga ikut “acara” mereka.

Dan salah satu yang paling dan membuat saya excited sampe sekarang adalah nulis,nge-blog. Aku mulai nulis di blog ku lagi. Dan sampe sekarang terhitung dari awal September udah 25 tulisanku yang aku publish di blog ku. Ini yang ke 26. Aku yang dulunya mikir “buat apa nulis toh ga dapet duit”, kini seolah nemuin dunia baru, temen2 baru, dan aku bener2 excited. 

Dan aku merasa semua hal diatas, perubahan2 itu, adalah hal yang ku syukuri banget dan I’m so glad and happy to be like what I am now. Also I put my greatest gratitude to allah swt for giving me a destiny to be one of my parents’ son.

I’m so thankful to have them in my life. i'm so proud to be their son.

 “artikel ini diikutsertakan kontes Make That Change Pendar Bintang”