Imagine
Imagine there’s no countries
It isn’t hard to do
Nothing to kill or die for
And no religion too
Imagine all the people
Living life and peace
You may say I’m a dreamer
But I’m not the only one
I hope someday you will join us
And the world we’ll be as one
Lirik diatas menjadi salah satu pertimbangan saya disaat saat berita tentang perselisihan batas tapal wilayah antar Negara terjadi,, but, don’t misjudged me guys,, bukan berarti I lack of nationalism,, because I am a nationalist person,, my nationalism is belong to a country called world ...
Disini saya ga akan membela siapapun entah Indonesia ataupun Malaysia, karena sejak awal tujuan saya buat nulis ini bukan untuk menggalang masa dan ngelakuin provokasi yang saya sadar wasting time banget,, yah mending blogwalking lah daripada teriak teriak ga jelas seperti hobi dari beberapa mahasiswa Indonesia belakangan ini (sejak reformasi.red)dipinggir ato ditengah jalan yang ngomongnya bawa suara dan aspirasi rakyat tapi mereka ga mau denger suara rakyat didekat mereka yang bilang “mas, minggir mas,,saya mau lewat,, mau kerja,, jangan bikin macet jalan napa,,” (www.sayabencidemo.com)
Oke, jadi gini,kalo dibuka sebuah forum tentang sapa sapa aja yang salah di kejadian perubahan batas wilayah itu maka kedua Negara sama sama salah..indonesia yang katanya menggalakkan pembangunan tapi nyatanya yang dibangun Cuma daerah jawa doank,,especially Jakarta,, yeah,hell yeah that’s the fact dude, no hurt feeling oke?.... dan juga Malaysia yang katanya memindahkan patok batas Negara (lain kali jangan pake patok pak/bu yang berwenang,,pake tembok biar beratan dikit mindahnya,,tapi mbangunnya pake uang panjenengan panjenengan yang duduk-tidur di kursi hewan…eh salah, dewan ding,,,#ups)
Dan saudara pembaca sekalian, sungguh saya yakin seyakin yakinnya bahwa semua pihak terkait tau kok kesalahan mereka,,Cuma masalahnya sapa yang lebih gentle buat ngakuin salahnya,, ato justru kedua belah pihak sama sama ga gentle dan memilih meneruskan masalah ini dengan “berunding”.
Mungkin mereka ga mikirin gentle lagi dengan alasan “ini wibawa NKRI” (pak, baru setelah diambil ngomong wibawa,,kemaren kemaren ga di rawat tu wilayah) ato “this is the region of Malaysia” dan blah blahblah semua omongan tentang nasionalisme pun mereka koar koarkan sembari melihat dompet dan rekening mereka yang semakin gemuk.. sekali lagi.,.,readers, please, no hurt feeling okay,, its just a freeplace of writing and expressing my thought,,
So, dengan mempertemukan antara apa yang diutarakan dan di impikan oleh mbah john lennon dan paragraf paragraf cerewet saya diatas,, maka saya simpulkan,,,mungkin enak kali ya kalo semua jadi satu… mungkin itu Cuma pendapat saya juga, Cuma pandangan,, entah pandangan sesaat atau pandangan yang tidak sesaat.
Komentar
Posting Komentar