Maji de???!!!
Seriously??
Well, i know it is not "something new". I mean, that fund,that money, bisa dipakai yang lain kan??
Regulations?? I know you..you..you.. my filthy dear member of house of representative have already prepared for all confrontations with so many dirty tricks about "legal" re-fuck-gulation,, and i or other mere civilians not as "smart-ass" as you (your-dammit-majesty)
Apa nggak ada cara yang lebih merakyat buat ngabisin anggaran? well, i know, bagi kalian istilahnya terlalu istimewa buat dinamain anggaran, lebih ke "jatah". Jatah pembagian,jatah tunjangan,jatah proyek,dan jatah2 yang lain yang didalamnya nggak termasuk jatah raskin dan BLT pastinya. Iya dong, masak dapet raskin sama BLT? Secara, nilainya nggak seberapa dibanding resikonya. Resiko ke injek2 massa.
So, kita dan mereka pasti juga sudah tahu kalo perkembangan daerah kita masih dibawah daerah tetangga(kabupaten pesisir yang penuh wisata dan goa goa spektakuler*. *katanya sih). Tapi our dead leader,maksud saya our dear deadly leaders atau istilah sopan-agamis nya Umara', seolah-olah ga ada urge buat mikir "jancuk,masa daerah ku ga iso koyok ngunu". Seolah-olah lho ya..seolah-olah.. sekali lagi se-olah-olah. Kenapa? Karena kenyataanya memang tak tampak gerak gerik gregetnya. Malah salah satu civilian yang saya ajak ngobrol nggak bilang "tak tampak",tapi bilangnya malah "tak ada". Nah loh,parah ga tuh?
Banget.
Lantas kira kira tuh "jatah" enaknya di jatah-in ke siapa? Ya ke rakyat. Klasik banget kan? Tapi emang bener toh. Masih banyak sektor yang perlu pembenahan. Moreover sektor sektor itu ber-predikat vital. Ambil contoh education. Dengan uang segitu, bisa buat kasih tunjangan buat pendidik2 di daerah terpencil, terutama yang swasta. Teringat omongan salah satu pendidik sekolah swasta yang sekarang beliau sudah almarhum. "Guru swasta itu kayak lilin,sekelilingnya terang tapi dia sendiri leleh,ajur". Disini sekolah swasta yang dimaksud tentu bukan sekolah swasta bergedung kokoh tak tertandingi dan semacamnya. Tapi sekolah swasta di daerah "pinggir" yang notabene daya hidupnya kembang kempis - mati segan hidup tak mampu.
Lantas disalurkan dalam bentuk apa? Banyak! Bikin program tunjangan guru berprestasi. Semakin pendidik tersebut bisa ngangkat prestasi and buat muridnya berhasil, kasih tambah dia punya tunjangan. Encourage them! Toh mereka itu yang jadi ujung tombak pengarah nanti ini daerah mau dibentuk kayak gimana sama generasi mendatang. Bingung landasan regulasi?? Bullshit! Pake aturan otonomi daerah. ada aturan untuk dana BOpDa toh?
Ayo,mau alasan apa lagi??
Mau nunggu kapan lagi??
Nunggu daerah ini busuk?rotten?
So, pak/bu - Mr./Mrs. Member of regional house of representative, gimana kalo pembagian jatahnya nunggu ntar kalo daerah ini udah maju,udah penuh sama SDM yg well educated dan skill full, udah berada pada garis "sejahtera" ? How? Toh bisa jadi jatahnya lebih banyak kan?
Investasi Pak!!
posted from Bloggeroid
Kudu dibaca banyak orang nih tulisan. Ehh,. Share di InfoGresik aja gimana?? Atoo,. aku ada linknya ja, buat bisa nulis di websitenya info gresik. How? Mau tak??
BalasHapusLumayan rapi kok pengetikan di bloggeroid nya. Tapi jatuhnya banyak yg miss-typo.. :D
gapopo tah? entar dibilang "pencemaran nama baik yang sebaiknya tercemar"
BalasHapus