Bangunkan anu mu

Kawan. To the point aja. Jujur deh,Anu kita itu sering nggak bangun kan? Nah mengapa? Menurutku sih begini..

Jadi Allah SWT itu dengan karunia dan segala ke maha baik-an nya serta maha-maha yang 99 itu sudah dengan gratis memberi kita anu. Menyisipkannya di sela sela diri kita. Membungkusnya dan memberi cara pada kita untuk memakainya. Menyematkannya dengan unik sehingga membuat kita sering ga sadar dan akibatnya,kawan, si anu kita itu doyan tidur. Enggan bangun. Seperti Tak mau menegakkan kepalanya. Padahal, dia krusial -kata orang yang sudah paham betul- sekali buat manusia. Dan saya,kawan. Saya masih dalam tahap tahu, belum dalam tahap paham apalagi tahap practical. Namun, kawan. Saya tahu ~dari pengamatan ke-tahu-an saya~ kalau anu itu penting.


Anu yang terbangun membuat diri kita enak! Walaupun bergesekan dengan berbagai macam hal ~yang tak perlu didefinisikan lebih lanjut disini~ dia akan bikin kita oke. Enak. Enjoy. Nyaman. Dan siap menghadapi jepitan dan gesekan selanjutnya. Yang tentu aja mesti dibarengi dengan perwatan anu yg memadai. Jangan kau tanya aku cara' merawatnya,kawan. Tiap orang punya metode sendiri. Ada metode diam. Ada metode gerak. Ada metode geleng. Ada juga metode putar. Ada juga yg dengan berdiri, duduk atau sedang berbaring.
Metode saya? Off the record,kawan. Maaf. :-]

Anu yang terbangun juga bisa membuat kita muncak kawan! Hahaha... dan sampai sekarang saya pun belum pernah muncak. Hanya sekedar tahu dari membaca kisah kisah luar biasa dari orang orang yang anu-nya bangun. Kisah kisah yang bikin saya drolling dan wondering kapan saya bisa seperti itu dan bagaimana rasanya sebenarnya.
Yap, kenyataanya anu saya malah tertidur setelah menghadapi gesekan2 dan jepitan2 itu. Dan akibatnya sakit kawan. Sakit banget. Serius ini. Efeknya pun tak cuma sehari. Bisa berhari hari kita merasakan sakitnya. mengerang dan bahkan mulai terdengar seperti binatang. Mulai terdengar seperti dan mulai berlaku langkah seperti.

Tapi,Sebentar. Tahukah kau, kawan, apa anu itu?
Anu adalah kesadaran diri. Eling. Kesadaran betapa kita adalah Sang Cuma Manusia. Sang Cuma Makhluk. Yang bahkan dari mulai jiwa-tubuh-akal semua diberikan oleh DIA secara cuma-cuma. Yang dengan akal itu di tunjukkan-NYA cara untuk hidup. Cara untuk pursuit of happiness baik happiness di dunia maupun di afterlife. Yang setelah kita lakukan cara itu kita pun dikasih reward secara cuma cuma. Bergantung banget kan kita? Sadar ga engkau,kawan? Sering sadar ga?sering ingat ga?
Manusia, Yang bahkan tak punya kuasa untuk mengontrol denyut nadi dan impuls2 kecil diotaknya. Yang bahkan tak punya kuasa blas untuk bilang "aku hidup" setelah 10 menit udara tak mau masuk dan sudah bosan bercumbu dengan alveolus2 kita. Kita Yang Sang Maha Bergantung dan Rapuh, yang hanya karena beberapa gram lemak dalam saluran darah kita kita bisa "bim salabim" lunglai seperti sarung amoh.

Kawan. Eling kata orang jawa. Ingat kata guru bahasa indonesia. تذكر kata abi-umik saya.

Itulah anu itu. :-]
posted from Bloggeroid

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menata hati itu...

" ___________ "

Candu