Kepada para Calon ibu (dan bapak)


Sabtu 22 Desember 2012
Kawan. sekarang tanggal 22, desember pula, dan selamat hari  ibu buat para ibu serta calon Ibu. Kepada para Ibu, Terimakasih telah melukis kami, para anak yang walopun kata teman saya "tiap anak punya Lauh Mahfudz nya sendiri", tapi tak bisa dipungkiri kalau Allah SWT mewujud mata-kan itu melalui lukisan tangan para IBU.
*Especially my Umi', You are Amazing!! Thanks GOD that I'm your son. Thanks for teaching me what is "haq" and "bathil" with your words and acts,Thiis guy would be totally worthless without you.

Dan dibawah ini adalah seorang awam, sangat awam yang dengan sok-sok an mencoba menulis beberapa saran, yang disimpulkannya sendiri berdasarkan semua tata-laku dan tutur-kata nasihat dari ibunya sendiri. Kini, dia mencoba berbagi pada para calon Ibu (dan juga bapak). :-)

Kawan, para calon ibu (dan juga bapak), sudah siapkah engkau?
Kawan, tak kan puas dan cukup materi duniawi kau tumpuk untuk kau persiapkan demi anakmu. Persiapkanlah sesuatu ”yang mendamaikannya” kelak. Persiapkanlah Rangka-pondasi syariat (Dhohir) dan Tariqat(Bathin) mu.  Agar kelak kau bisa menuntunnya, membimbingnya untuk membangun sebuah rumah virtual dengan tonggak tonggak agama yang kokoh, dengan tiang-tiang syariat (dhohir) dan tariqat(bathin) yang menghujam. Dalam.Sehingga tremor zaman menyerah kalah untuk menggoyahkannya.

Kawan, engkaulah yang kelak diberi anugerah terindah sebagai wadah dimana generasi penggantimu akan lahir. Engkau pula-lah yang dijadikan  peta dasar kemana anakmu akan berjalan. Mau kau bawa kepada jalan apa anakmu kelak yang tentu saja tak cukup hanya dengan menyuruh suamimu untuk memperdendangkan adzan dan iqomah di telinnga kanan dan kirinya saat dia keluar dari Rahim Mulia mu, tetapi juga mempertontonkan sebuah Reality Show tentang tata-laku dan adab seorang Hamba Allah.
 

Kawan, ajarkanlah mereka bertingkah dan bertutur selayaknya seorang manusia. apa dan mana  yang haq, serta apa  dan mana yang bathil. 

Ajarkanlah bukan hanya dengan sebuah ceramah yang membangkitkan kantuk saja, namun juga dengan langkah laku teladan dalam detik waktu yang kau lewatkan didepan matanya. Mulai saat pertama mata lembut-bahagia mu beradu pandang dengan mata kecil-suci anakmu yang mencoba beradaptasi dengan alam dunia hingga nanti saat Mata binar-lembut mu meng-iya-kan kedewasaan dan niatnya untuk membentuk sebuah keluarga dan menjadi pengganti mu sebagai penuntun arah. Atau bahkan hingga mata penuh bijak-kasih mu tertutup dan kau melenggang dengan senyum untuk bertemu pemilikMu. Teladankanlah tentang siapa kita sebenarnya. Manusia merdeka dimata manusia lain, Manusia yang Hamba dimata Allah. Manusiakanlah anakmu.

Komentar

  1. :')
    manusiakanlah anakmu

    seharusnya materi ini masuk dalam pelajaran pra-nikah. see, nikah bukan cuma soal cinta

    BalasHapus
  2. yep.. manusiakan anakmu..
    ini..ngopi dari perkataan temen yg tak modif..
    materi pra nikah? ada kelasnya ye?

    jelaslah..bukan cuma soal cinta..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menata hati itu...

" ___________ "

Candu